PENCEMARAN PLASTIK
Halo sobat Chemist! Kalian tahu gak sih, Indonesia menargetkan
untuk mengurangi sampah plastik hingga 70 persen pada tahun 2025. Menurut
kalian apa sih yang mendasari target negara kita terkait sampah plastik
tersebut? Menurut laporan oleh UNEP tahun 2021, total jumlah produksi plastik
di seluruh dunia pada tahun 2017 mencapai 438 juta ton. Kemudian hanya sekitar 12%
dari total plastik yang diproduksi kemudian dibakar dan hanya sekitar 9% didaur
ulang. Diyakini, sebagiannya berakhir di pembuangan sampah atau di lingkungan
sekitar tak terkecuali lautan. Plastik yang masuk ke dalam ekosistem perairan
diperkirakan meningkat menjadi hampir tiga kali lipat dari yang sebelumnya
yaitu sekitar 11 juta ton pada tahun 2016 akan menjadi sekitar 29 juta ton pada
tahun 2040. Menurut Peta Perdagangan Sampah Plastik Indonesia tahun 2022 Indonesia
mengimpor sampah plastik hingga hingga US$30,4 juta dengan volume 53,76 juta
kilogram (kg) pada Januari hingga November 2022. Sementara, nilai ekspor sampah
plastik dari Indonesia sebesar US$6,75 juta dengan volume 8,6 juta kg.
Pencemaran plastik berdampak negatif pada kesehatan manusia.
Berikut adalah beberapa dampak utama dari pencemaran plastik :
1.
Terhadap
kesehatan manusia
Pencemaran
plastik dapat berdapak negatif pada kesehatan manusia. Ketika mikroplastik terakumulasi
dalam makanan dan
minuman yang kita konsumsi. Manusia dapat terpapar zat aditif dan polutan yang
terikat pada plastik. Beberapa zat ini memiliki potensi berbahaya bagi sistem
hormonal dan reproduksi manusia.
2.
Ekosistem
Akuatik
Danau, sungai hingga lautan sering kali menjadi tempat akumulasi limbah plastic.
Ketika plastic masuk ke dalam ekosistem akuatik, mereka dapat mengganggu
organisme laut dan tanah. Hewan laut dapan terperangkap dalam sampah pelastik
tersebut dikarenakan mereka mengganggap plastik adalah makanan. Pencemaran plastik
juga dapat merusak terumbu karang, ekosistem, mangrove, serta populasi ikan
yang berdampak pada keberlanjutan sumber daya laut dan mata pencaharian
nelayan.
3.
Keanekaragaman
Hayati
Pencemaran plastik dapat mengancam keanekaragaman hayati. Ketika hewan
dan tanaman terkena dampak pencemaran plastik , mereka dapat mengalami gangguan
pada siklus hidup, reproduksi, dan perkembangan. Jika organisme tertentu terpengaruh
atau mulai punah, ini dapat berpengaruh terhadap rantai makanan secara
keseluruhan, mengganggu keseimbangan ekosistem dan mengurangi keanekaragaman
hayati.
4.
Kerusakan
Ekosistem Darat
Sampah
plastik yang tercecer di lahan dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan
tanaman. Plastik yang menumpuk di permukaan tanah dapat menghalangi sinar
matahari dan akses air ke akar tanaman. Hal ini dapat menyebabkan kekeringan,
pengurangan produktivitas pertanian, dan kerugian bagi petani.
Pencemaran plastik merupakan masalah kompleks yang
mempengaruhi berbagai aspek kehidupan. Maka dari itu, diperlukan kesadaran di
mulai dari diri kita sendiri untuk mengurangi pemakaian plastik sekali pakai.
Sumber :
https://www.energy-observer.org/resources/plastic-pollution-marine-biodiversity
https://pslh.ugm.ac.id/menyongsong-perjanjian-internasional-mengatasi-pencemaran-plastik/
https://dataindonesia.id/varia/detail/peta-perdagangan-sampah-plastik-indonesia-2022-ke-mana-saja
Komentar
Posting Komentar